Beli Miliaran Rupiah, Jimmy Tak Akan Jual Mobil RI 1
Ist
Cadillac Fleetwood Series 75 Limousine ikut dipamerkan di 5th Int l Classic Car Show 2011 berlangsung di Hall D2 JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (17/12/2011) malam.
Cadillac Fleetwood Series 75 Limousine adalah salah satu dari beberapa mobil Bung karno yang selalu mengantarkannya ke berbagai tempat.
Mobil ini kini menjadi milik Jimmy Samsudin, pria yang tinggal di daerah Bintaro Jakarta yang mengaku kesehariannya main di pertambangan di salah satu daerah Pulau Sumatera.
Dalam kisah sejarah kepemilikannya, kata Jimmy Samsudin, mobil ini dilelang tahun 1969 oleh Kantor Sekretariat Negara (Setneg). Tangan pertama pemilik mobil kepresidenan ini adalah Probosutedjo, seorang pengusaha terkenal di Indonesia.
"Dulu mobil ini keluar dari Istana tahun 1969, yang dilelang Setneg diambil oleh Pak Probosutejo. Dari Probosutejo lari ke Solo, dipegang seorang pengusaha. Lalu ke pak Supriadi, seorang Jenderal, barulah ke saya dua bulan lalu," jelasnya.
Jimmy memastikan mobil keluaran Negeri Pama Sam ini masih orisinil semua. Dari mesin, onderdil hingga cat, orisinil tanpa modifikasi apapun. Speedometer mobil ini sendiri masih menunjukkan angka 26 ribu kilometer.
Ia mengatakan semua kondisi mobil yang kini menjadi hak miliknya ini orisinil. Semua mesinnya masih berfungsi dan orisinil semua. Mesinnya pun masih normal dengan tarikan yang masih enak. Apalagi mobil ini khas dengan mesinnya sendiri 7.000cc, sehingga membuat terkesan berat. Karena juga mobilnya panjang. "Belum pernah turun mesin. Semua masih orisinil," ujar Jimmy.
Mobil kenegaraan ini diakuinya telah lama menjadi incarannya. Motivasi ingin memiliki mobil tokoh Bangsa dan Kemerdekaan Indonesia memang telah menjadi tekad bulatnya.
Sulit untuk dapat memilikinya. Karena setiap orang apalagi kolektor barang sejarah juga berperang mendapatkannya.
"Saya juga ngincarnya sudah lama. Sudah lama deh, dan baru dapat kesempatannya sekarang. Semua barang-barang Pak Karno juga termasuk semuanya barang koleksi. Barang langka, dan bersejarah. Dan mobil ini sendiri juga bagian dari sejarah bangsa. Termasuk perjalanan Bangsa Indonesia. Karena dulunya mobil ini mengantarkan pak Karno," ungkapnya.
Mobil yang diakuinya dibeli dengan nominal miliaran rupiah ini masih dipertahankan dengan plat asli yang dari Setneg. "Harganya tinggi sekali deh. Saya nggak bisa sebutin. Sudah miliaran lah," sergahnya.
Meski harus merogoh kocek dalam, Jimmy mengaku dia dan keluarga sangat bahagia dan puas dapat memiliki mobil bekas dari tokoh besar bangsa, yakni Soekarno, Presiden RI Pertama, yang sangat kharismatik itu.
Karenanya, ia bertekad tidak akan menjual mobil yang sudah lama menarik hatinya itu. "Ada kepuasan sendirilah kita pegang mobil bekas pak Karno. Apalagi itu RI 1. Karena memang kita di kalangan koleksi mobil antik, ya kalau sudah punya mobil Soekarno itu rasanya baru selesai mainnya. Kita punya mobil bekasnya proklamator kan rasanya luar biasa," ungkap Jimmy.
"Memang sudah lama saya berobsesi ingin memilikinya. Sudah puluhan tahunlah pengen punya mobil Pak Karno. Dan akhir kesampaian juga. Saya tidak akan juallah. Saya akan koleksi dengan benar-benar. Tidak akan saya jual. Kalau bisa kedepannya bisa turun temurun ke anak-anak," demikian tekadnya.
Mobil ini kini menjadi milik Jimmy Samsudin, pria yang tinggal di daerah Bintaro Jakarta yang mengaku kesehariannya main di pertambangan di salah satu daerah Pulau Sumatera.
Dalam kisah sejarah kepemilikannya, kata Jimmy Samsudin, mobil ini dilelang tahun 1969 oleh Kantor Sekretariat Negara (Setneg). Tangan pertama pemilik mobil kepresidenan ini adalah Probosutedjo, seorang pengusaha terkenal di Indonesia.
"Dulu mobil ini keluar dari Istana tahun 1969, yang dilelang Setneg diambil oleh Pak Probosutejo. Dari Probosutejo lari ke Solo, dipegang seorang pengusaha. Lalu ke pak Supriadi, seorang Jenderal, barulah ke saya dua bulan lalu," jelasnya.
Jimmy memastikan mobil keluaran Negeri Pama Sam ini masih orisinil semua. Dari mesin, onderdil hingga cat, orisinil tanpa modifikasi apapun. Speedometer mobil ini sendiri masih menunjukkan angka 26 ribu kilometer.
Ia mengatakan semua kondisi mobil yang kini menjadi hak miliknya ini orisinil. Semua mesinnya masih berfungsi dan orisinil semua. Mesinnya pun masih normal dengan tarikan yang masih enak. Apalagi mobil ini khas dengan mesinnya sendiri 7.000cc, sehingga membuat terkesan berat. Karena juga mobilnya panjang. "Belum pernah turun mesin. Semua masih orisinil," ujar Jimmy.
Mobil kenegaraan ini diakuinya telah lama menjadi incarannya. Motivasi ingin memiliki mobil tokoh Bangsa dan Kemerdekaan Indonesia memang telah menjadi tekad bulatnya.
Sulit untuk dapat memilikinya. Karena setiap orang apalagi kolektor barang sejarah juga berperang mendapatkannya.
"Saya juga ngincarnya sudah lama. Sudah lama deh, dan baru dapat kesempatannya sekarang. Semua barang-barang Pak Karno juga termasuk semuanya barang koleksi. Barang langka, dan bersejarah. Dan mobil ini sendiri juga bagian dari sejarah bangsa. Termasuk perjalanan Bangsa Indonesia. Karena dulunya mobil ini mengantarkan pak Karno," ungkapnya.
Mobil yang diakuinya dibeli dengan nominal miliaran rupiah ini masih dipertahankan dengan plat asli yang dari Setneg. "Harganya tinggi sekali deh. Saya nggak bisa sebutin. Sudah miliaran lah," sergahnya.
Meski harus merogoh kocek dalam, Jimmy mengaku dia dan keluarga sangat bahagia dan puas dapat memiliki mobil bekas dari tokoh besar bangsa, yakni Soekarno, Presiden RI Pertama, yang sangat kharismatik itu.
Karenanya, ia bertekad tidak akan menjual mobil yang sudah lama menarik hatinya itu. "Ada kepuasan sendirilah kita pegang mobil bekas pak Karno. Apalagi itu RI 1. Karena memang kita di kalangan koleksi mobil antik, ya kalau sudah punya mobil Soekarno itu rasanya baru selesai mainnya. Kita punya mobil bekasnya proklamator kan rasanya luar biasa," ungkap Jimmy.
"Memang sudah lama saya berobsesi ingin memilikinya. Sudah puluhan tahunlah pengen punya mobil Pak Karno. Dan akhir kesampaian juga. Saya tidak akan juallah. Saya akan koleksi dengan benar-benar. Tidak akan saya jual. Kalau bisa kedepannya bisa turun temurun ke anak-anak," demikian tekadnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar